Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian tim dari dari Oregon State University. Mereka menemukan bahwa teh putih mampu memerangi kanker karena mengandung polifenol. Zat tersebut dalam jumlah besar dapat membantu tubuh meningkatkan perlawanan pada penyakit kanker.
"Teh putih juga mampu menghambat mutasi DNA (deoxyribonucleic acid) yang mengarah pada kanker dengan lebih efisien dari teh hijau," kata Gilberto Santana Rios, dokter asal Oregon, seperti dilansir dari Sciencedaily.
Di samping itu, profesor Declan Naughton dari School of Life di Kingston University juga mengatakan teh putih mengandung antioksidan dan sebagai antipenuaan. Declan bersama timnya juga telah melakukan identifikasi pada ekstrak tanaman teh putih yang mampu melindungi protein dalam kulit, khususnya elastin dan kolagen.
Elastin bersifat dapat meregang kembali ke ukuran semula. Oleh karena itu, elastin mendukung fungsi elastisitas alami tubuh seperti membantu jaringan tubuh kerja paru-paru, arteri, ligamen, dan kulit. Bedanya dengan kolagen, mengandung karbohidrat yang bekerja untuk menjaga kekuatan atau elastisitas kulit.
"Kami juga menemukan bahwa teh putih memiliki indikator awal yaitu mengurangi risiko peradangan yang merupakan karakteristik dari arthitis dan beberapa jenis kanker, serta keriput," kata Declan.