9. Uang dari lembaran kayu (Jerman)
Pernah digunakan sebagai uang darurat di
jerman semasa pemulihan pasca Perang Dunia I. Saking daruratnya, uang
dicetak juga dari alumunium foil, kain sutra, bahkan kartu remi
sisa-sisa perang. Seorang kolektor pasti bakal berani membayar mahal
untuk uang2 aneh ini, yang paling mahal adalah batu yang dicetak jadi
uang koin pada masa tersebut.
8. Uang dengan ancaman hukuman mati (amerika, saat masih dijajah inggris)
US Dollar memang telah menjadi mata uang
yang paling stabil dan dianggap sebagai safe heaven currency. Jika
dilihat dari sejarahnya, mata uang ini telah banyak berpengalaman dalam
memerangi para pemalsu. Pada masa-masa awal penjajahan Inggris,
sangatlah mudah untuk mencetak uang karena banyak alat cetak beredar dan
desain cetakan uang tidaklah terlalu rumit seperti sekarang.
Tapi saking mudahnya, para pemalsu juga bisa mencetak sendiri. Bagaimana
cara pemerintah saat itu untuk memberikan ancaman keras kepada para
pemalsu? Dengan mencetak “To Counterfeit is Death” atau hukuman mati
untuk pemalsuan. Sepertinya daripada “In God We Trust” lebih cocok “In
The Death Penalty We Trust”.
Kalau inget, pada era 90an ke bawah di negara kita uang kertasnya juga masih mencantumkan ancaman… ada yang inget ancamannya?
7. Uang kumpulan voucher (vietnam)
Jika kita pernah berpikir bahwa uang bisa
membeli segalanya, ternyata tidak. Uang Vietnam di tahun 70an ini
berlaku sebagai kumpulan potongan voucher yang hanya bisa digunakan
untuk membeli pakaian dan perlengkapannya.
Mungkin jika kita harus memotong salah satu bagian untuk membayar baju,
sebagian lagi untuk membayar celana, dan sebagian lagi untuk ikat
pinggang.
6. Mata Uang berbentuk komoditas
Garam adalah salah satu barang tertua
yang digunakan sebagai pembayaran. Sebenarnya, kata “salary” (gaji)
berasal dari bahasa Latin “salarium” yaitu uang yang telah dibayarkan
kepada prajurit Roma untuk membeli garam.
Garam juga juga digunakan sebagai alat tukar (mata uang) utama di gurun
Sahara selama berabad-abad, dan digunakan secara luas di seluruh Afrika
Timur. Biasanya, seseorang pada masa itu akan menjilati garam satu blok
untuk memastikan garam tersebut asli dan memutuskan untuk membuat
pecahan dari blok itu sebagai pecahan uang kecil.
Balok garam pada gambar berusia 1500 tahun.
Mata uang unik lainnya adalah :
* “RENG”, uang berbentuk bola benang yang dibungkus dalam sabut kelapa. Digunakan jama dulu di Kepuluan Solomon.
* Kakao digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah
* Keju Parmigiano Reggiano , bahkan bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman di Italia
5. Uang pecahan terbesar (Hungaria)
Inilah pecahan mata uang pemegang rekor
sampai saat ini. Dicetak oleh Hungaria pada tahun 1946 dengan nominal
100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Ya! Seratus juta triliun Pengo dengan
kurs saat itu hanya sekitar 20 US cent. Lihat saja, sampai jumlah
nolnya pun tidak mungkin tercetak di sana.
4. Modifikasi Uang Karena Kudeta (Zaire)
Saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada
tahun 1997 di Zaire (yang sekarang bernamaThe Democratic Republic of the
Congo) Pemerintahan yang baru saat itu terlalu sibuk untuk mendesain
dan mencetak uang baru selain karena jumlah uang saat itu terbatas pula.
3. Kulit tupai (Rusia)
Di beberapa abad silam, kulit tupai
merupakan uang yang sah digunakan di Rusia. Bahkan beberapa bagian dari
tupai mati ini seperti kuping, hidung, dan kuku-kukunya berfungsi
sebagai “receh”. Kemungkinan Rusia saat itu bisa terbebas dari
penyakit-penyakit yang ditularkan satwa.
2. Koin perak plus bonus air suci (Kep. Palau)
Jika di uang kertas USD ada “In God We
Trust”, negara kepulauan Palau selangkah lebih maju. Negara ini pada
tahun 2007 mencetak koin perak dengan gambar perawan suci dan
menyertakan bonus botol kecil berisi beberapa tetes air suci dari sebuah
mata air suci di Lourdes Perancis.
Negara ini pernah pula menyertakan mutiara, bahkan batu meteor pada uang
koinnya. Perak dan air suci, hmm apakah negara ini ada masalah dengan
serangan vampire dan werewolf ?
1. Uang dari batu (Pulau Yap, Kep. Solomon)
Di
pulau Yap, sebuah pulau di Kepulauan Solomon, Anda akan menemukan
“uang” terbesar dan teraneh di dunia : batu rai (semacam batu kapur).
Uang ini berbentuk lingkarang dengan diameter 12 kaki dan berat 8 ton.
Entah sejarah
atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap ini sangat
mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakan modern sangat
mengagungkan batu emas.
Karena jenis
batu ini tidak bisa ditemui di Pulau Yap, masyarakat Pulau Yap rela
mengorbankan nyawa mereka untuk berpetualang mencari batu ini.
Tahukah kamu?
Nilai nominal dari batu ini dinilai bukan hanya berdasarkan ukuran, tapi
juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke Pulau Yap,
termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut.
Karena
bentuknya besar, uang ini dibiarkan tergeletak di luar rumah pemiliknya,
bahkan kadang di hutan. Meski tergeletak di mana saja, orang2 pasti
mengetahui siapa pemiliknya saat ini. Apabila terjadi pergantian
kepemilikan, akan dilakukan dalam upacara tertentu.
Tentu saja itu
jaman dulu. Pemerintah setempat telah melarang batu-batu uang ini keluar
dari Pulau. Tapi setidaknya kamu bisa jumpai uang antik ini di lobi
Bank of Canada di Ottawa.