Director Gary Shore dan kawan-kawan cukup berani memilih sudut
pandang untuk mengemas “Dracula Untold”. Fantasinya untuk menghadirkan
sosok Dracula yang patriotis membuat film ini menjadi kontroversial.
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com,
Dalam berbagai film yang mengambil tema Dracula, Citra ‘Sang Penghisap
Darah’ selama ini terkenal antagonis dan jahat. Namun, Gary Shore
mencoba menyajikan Dracula sebagai korban.
Pertaruhannya, pembuat cerita mencari alasan manusiawi untuk
memunculkan Dracula. Yang terjadi akhirnya, penggarap “Dracula Untold”
memilih Luke Shaw yang berwajah tampan dan simpatik sebagai Vlad atau Dracula– sosok yang berubah jahat demi membela diri.
Dalam trailer film yang rilis 10 Oktober 2014 itu, narasi yang
meluncur cukup provokatif, terlebih dilengkapi teks dramatis, ” To Fight
Evil, a hero will turn to darkness atau untuk melawan iblis, seorang
pahlawan akan berubah ke alam kegelapan.”
Digambarkan, di awal cerita, Vlad atau Dracula mencari cara untuk
mendapatkan kekuatan lebih karena ia tidak ingin anaknya diambil oleh
pasukan Turki Utsmani yang meminta seribu pemuda termasuk anaknya untuk
dijadikan balatentara.
Ia menolak permintaan itu karena tidak ingin generasi muda di negaranya dilatih untuk menjadi mesin pembunuh yang kejam.
Ia akhirnya mendaki tebing-tebing curam untuk sampai menemui Master
Vampire yang menempati sebuah kastil. Ia meminta kekuatan besar untuk
melawan Turki. untuk itu, ia rela meminum darah sesuai permintaan
penguasa kegelapan itu.
Sebelumnya, Dracula mengungkapkan alasannya, “Aku butuh kekuatan lebih untuk menghancurkan musuh dan menyelamatkan keluargaku.”
Dengan alasan itu, penggarap film seolah menghumanisasi kisah Dracula
yang terpaksa bersekutu dengan iblis. Jadilah Dracula yang bengis dalam
menghancurkan musuhnya.
Sebagai sebuah film fiksi, “Dracula Untold” memang tidak disuguhkan
sebagai film yang mencomot hasil riset atas sejarah otentik. Film ini
pun disebut bergengre ‘dark fantasy action’, bukan film dokumenter yang
coba menampilkan latar sejarah sungguhan.
Perdebatan yang paling seru soal film ini, tentu menyeret-nyeret
persoalan sejarah agama. Apalagi, dalam satu adegan, pasukan Turki
membawa-bawa kontrak dengan tulisan Allah.
Kalangan Islam tentu tidak
terima. Meski ini hanya sebagai film hiburan, komentar-komentar di dunia
maya menyebut “Dracula Untold” mencoba menempatkan Islam, sebagai
kekuatan jahat.
Penonton dari kalangan barat, lain lagi. Melihat berbagai adegan dan
alur cerita yang coba dibangun, beberapa menganggap “Dracula Untold”
seperti film penganut satanisme.
Sebuah akun di Youtube, The Vigiliant Christian, mengunggah video dengan judul “Dracula Untold Satanic Illuminati Mind Control EXPOSED“.
“Film baru ‘Dracula Untold’ adalah film satanisme illuminasi untuk
mencuci otak orang agar suatu saat menerima ajaran Anti-Christ. Seperti
kebanyakan film satanis agnostik Hollywood yang mengubah karakter yang
jahat menjadi baik dan yang baik menjadi jahat,” begitu sepenggal
penjelasan di bawah video yang ditulis pengunggahnya.